Ini Alasan Mengapa Yamaha R15 Masih Pertahankan Mesin SOHC

Yamaha R15 MY2017 - setelah kita melihat peluncuran all new R15 kemarin dengan segudang fitur terbarunya seperti pengaplikasian suspensi model USD, penambahan teknologi VVA, penggunaan ban dengan dimensi yang lebih besar, dan yang terbaru adalah disematkannya teknologi slipper clutch, namun mesin dari Yamaha R15 ini masih tetap mempertahankan mesin Single Over Head Chamshaf atau yang lebih kita kenal dengan SOHC.

Dengan dipertahankannya mesin SOHC pada Yamaha R15 MY2017 ini, membuat motor yang baru saja dirilis ini malah makin dijadikan bahan pergunjingan dan perdebatan didunia maya saat ini oleh para fansboy. Dan memang kita harus memaklumi karena semua kompetitor dari Yamaha R15 telah mengadopsi mesin DOHC semua, dan hanya Yamaha saja yang masih kekeh menggunakan SOHC.

Ternyata pihak Yamaha Motor tetap mempertahankan mesin SOHC nya bukan tanpa alasan, sebab tim riset dan juga developer dari Yamaha sendiri pun memiliki alasan yang sangat kuat kenapa mereka masih mempertahankan mesin SOHC nya. Dengan melihat kondisi dilapangan saat ini yang mayoritas jalanan di indonesia sering macet, maka mesin yang sangat pas dicangkokkan adalah mesin SOHC dimana tenaga pada putaran bawah sangat terasa nyutt. Sedangkan karakteristik dari mesin DOHC sendiri adalah kemampuannya dalam melesat di putaran atas, padahal di kondisi kemacetan seperti ini bisa dikatakan sangat sulit untuk sering memacu motor dengan kecepatan yang tinggi kecuali di jalanan lintas kota.

Nah berarti hanya bagus di putaran bawah donk ?

Belum pasti juga, sebab pada motor R15 keluaran terbaru ini telah disematkan fitur VVA atau Variable Valve Actuation yang mampu menyesuaikan bukaan klep atau valve saat mesin berada di putaran rendah maupun tinggi, sehingga selain tenaga yang dihasilkan semenjak putaran bawah sampai dengan putaran atas bisa maksimal, juga dapat membuat efisiensi pemakaian bahan bakar menjadi meningkat.