Minyak Rem Motor - Salam Riders…para Pembaca yang budiman…. Pada Artikel kali ini admin ingin mengajak para riders mengetahui lebih jauh mengenai karakteristik minyak rem motor yang riders gunakan, baik dari sisi sistem kerjanya, kualitas, karakteristiknya dan lainnya. Mari kita simak artikelnya berikut ini.
Kegunaan Minyak Rem
Dilihat dari sisi ilmiah, minyak rem adalah cairan hidrolik yang digunakan dalam sistem pengeraman hidrolik dan aplikasi sistem kopling hidrolik yang dipergunakan baik dalam motor, mobil, sepeda dan sebagian truk ringan. Sistem hidrolik juga dipergunakan dalam beberapa aplikasi sistem mesin statis seperti dongkrak, stand hidrolik cucian motor dan lain sebagainya.
Agar dapat bekerja secara maksimal, sistem hidrolik tersebut membutuhkan cairan yang memnuhi kriteria tertentu dimana dapat mendukung sistem kinerja hidrolik yaitu untuk mendapatkan tenaga yang besar dengan usaha minimal.
Klasifikasi Minyak Rem
Minyak rem yang saat ini beredar dipasaran harus memenuhi persyaratan dan Standar kriteria tertentu, salah satu organisasi yang menetapkan standar klasifikasi untuk hal ini adalah Society of Automotive Engineers (SAE), dewasa ini kita mengenal istilah DOT yang merupakan standar klasifikasi yang ditetapkan olehDepartment of Transportation (DOT) Amerika Serikat.
Klasifikasi ini ditandai dengan istilah DOT 2, DOT 3, DOT 4 dan seterusnya.
Kualitas Minyak Rem
Kualitas minyak rem ditandai dengan ukuran titik didihnya, Semakin tinggi titik didihnya maka semakin tinggi pula kualitasnya, hal ini berhubungan erat dengan mekanisme sistem pengereman yang menghasilkan panas yang tinggi, retensi atas titik didih ini diperlukan agar minyak rem tidak menguap ketika terjadi proses pengeraman.
Semakin tinggi titik didih, semakin bagus kualitas minyak rem motor
|
Kriteria Minyak Rem
Berikut adalah kriteria yang telah ditetapkan dari US DOT mengenai klasifikasi minyak rem, simak tabel berikut ini:
Kriteria
|
Dry boiling point
|
Wet boiling point
|
Primary constituent
|
DOT 2
|
190 °C /374 °F
|
140 °C /284 °F
|
Castor oil/alcohol
|
DOT 3
|
205 °C /401 °F
|
140 °C /284 °F
|
Glycol Ether
|
DOT 4
|
230 °C /446 °F
|
155 °C /311 °F
|
Glycol Ether/Borate Ester
|
DOT 5
|
260 °C /500 °F
|
180 °C /356 °F
|
Silicone
|
DOT 5.1
|
260 °C /500 °F
|
180 °C /356 °F
|
Glycol Ether/Borate Ester
|
Penjelasan :
Dry Boiling adalah keadaan titik didih kering dimana artinya menandakan kemampuan minyak rem pada kondisi baru dan belum terkontaminasi.
Wet Boiling adalah keadaan titik didih basah dimana artinya adalah kemampuan titik didih minyak rem setelah terkontaminasi atau terpapar dari faktor eksternal seperti kelembapan udara, suhu dan lainnya.
Harus Anti Korosi
Minyak rem harus memiliki sifat anti korosif, yaitu tidak menimbulkan korosi logam jika digunakan, karena akan bersentuhan langsung dengan komponen caliper, silinder roda, katup kontrol ABS. Minyak rem juga harus memiliki fungsi perlindungan dari korosi yang diakibatkan oleh kelembapan udara yang masuk dan memperngaruhi sistem pengereman, itulah sebabnya biasanya minyak rem ditambahkan zat inhibitor korosi yang bersifat aditif.
Sekian info mengenai Mengenal Karakteristik, Kualitas dan Kegunaan Minyak Rem Motor, semoga berguna bagi para riders yang budiman, jika berguna monggo di share ke rekan-rekan sekalian. Jika berkenan silahkan tinggalkan komen dan kritik yang membangun pada kolom di bawah ini…. Terima kasih….
EmoticonEmoticon