Nah kalau sampai ada oli mesin yang rembes keluar di bagian CVT , hal ini merupakan indikasi adanya kerusakan komponen di motor dan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Lantas bagaimana jika suatu ketika ada rembesan oli pada bagian bawah CVT?
Penyebab Munculnya Oli Mesin Rembes dari CVT Motor Matic
Oli pada motor tipe matic terbagi menjadi 2, ada oli mesin yang fokus melumasi setiap komponen mesin. Mulai dari crankshaft, blok silinder , piston, hingga ke kepala silinder di mana dibagian ini banyak komponen yang bekerja disaat mesin dihidupkan.
Oli kedua ada pada sisi belakang yang biasa dikenal oli transmisi atau oli gearbox. Sesuai dengan namanya, oli ini berfokus untuk melumasi gigi transmisi akhir yang tersambung dari as pulley belakang ke roda belakang.
Sedangkan untuk area CVT tidak ada oli, karena memang perangkat di dalam CVT bekerja dalam kondisi kering. Karena area CVT bekerja dalam kondisi kering, maka jika menemukan rembesan oli pada sisi bawah CVT itu berarti sebuah masalah.
Penyebab secara umum karena dua hal, yaitu keausan komponen karena umur dan pemakaian, serta kesalahan perawatan yang dilakukan. Karena pemakaian dan akibat panas mesin, sil pulley depan atau sil kruk as dari karet ini bisa getas sehingga memberi celah masuknya oli ke bagian CVT tersebut. Namun hal tersebut bisa terjadi lebih cepat apabila motor sering dibiarkan terisi oli mesin melebihi kapasitas yang disarankan.
Selain bikin kerja mesin jadi berat, oli mesin yang kebanyakan bisa membuat daya tahan sil karet berkurang sehingga jadi bocor keluar dari ruang mesin ke CVT Kalau sampai dibiarkan dalam waktu yang lama, efeknya bisa berbahaya karena kapasitas oli akan terus berkurang.
Efek terparahnya bisa sampai membuat mesin jebol. Ini terjadi karena kurangnya oli di mesin membuat pelumasan tidak maksimal, dengan begitu gesekan antar komponen mesin akan tinggi hingga berakibat komponen mesin baret hingga macet.
Untuk efek di sektor transmisi juga sama, kapasitas oli yang terus berkurang akan membuat gesekan antar gerigi jadi lebih besar. Jangka panjangnya bisa membuat gerigi terkikis, bearing pada transmisi juga bisa seret hingga rontok. Gak sampai di situ, oli yang ada di area CVT juga bisa membuat debu kotoran mudah menempel. Yang terparahnya bisa bikin kerja CVT selip.
Nah buat kalian yang ganti oli mesin motor sendiri di rumah atau di bengkel, jangan lupa periksa berapa kapasitas oli mesin yang dibutuhkan saat proses ganti oli. Hal ini juga berlaku buat pengisian oli gardan di belakang, sil pulley belakang rentan jebol jika diisi oli berlebihan.
Kalau kalian ragu, bisa periksa buku panduan servis motor mengenai berapa kapasitas oli mesin dan oli gardan yang diperlukan supaya tidak kelebihan. Nah itu tadi beberapa penyebab munculnya rembesan oli dari bagian CVT motor matic.
Sekian info mengenai Jangan Sepelekan Jika Ada Oli Rembes di CVT, Bisa Bikin Kantong Jebol Ingat utamakanlah selalu keselamatan, semoga berguna bagi para brother semua. kalau berguna monggo dishare kerekan - rekan sekalian . jika berkenan silahkan tinggalkan komen dan kritik yang membangun pada kolom dibawah ini ... terimakasih ...